Senin, 27 Desember 2010

LASKAR PELANGI


Berkas:Laskar pelangi sampul.jpg
Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah:
  1. Ikal aka Andre Hirata
  2. Lintang; Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara
  3. Sahara; N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah
  4. Mahar; Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam
  5. A Kiong (Chau Chin Kiong); Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman
  6. Syahdan; Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz
  7. Kucai; Mukharam Kucai Khairani
  8. Borek aka Samson
  9. Trapani; Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari
  10. Harun; Harun Ardhli Ramadan bin Syamsul Hazana Ramadan
Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.
Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku berikutnya adalah Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Buku ini tercatat sebagai buku sastra Indonesia terlaris sepanjang sejarah.

Sinopsis
Cerita terjadi di desa Gantung, Belitung Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.
Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah.
Mereka, Laskar Pelangi - nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi - pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini.

Tokoh-tokoh
Anggota Laskar Pelangi
  • Ikal : Tokoh 'aku' dalam cerita ini. Ikal yang selalu menjadi peringkat kedua memiliki teman sebangku bernama Lintang, yang merupakan anak terpintar dalam Laskar Pelangi. Ia berminat pada sastra, terlihat dari kesehariannya yang senang menulis puisi. Ia menyukai A Ling, sepupu dari A Kiong, yang ditemuinya pertama kali di sebuah toko kelontong bernama Toko Sinar Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua terpaksa berakhir oleh jarak akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk menemani bibinya.
  • Lintang : Teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius. Ayahnya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak memiliki perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Lintang telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah. Ia selalu aktif didalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli matematika. Sekalipun ia luar biasa pintar, pria kecil berambut merah ikal ini pernah salah membawa peralatan sekolahnya. Cita-citanya terpaksa ditinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya meninggal.
  • Sahara : Satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi. Sahara adalah gadis keras kepala berpendirian kuat yang sangat patuh kepada agama. Ia adalah gadis yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan air dalam termosnya.
  • Mahar : Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada seni. Pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah menunjuknya untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara. Pria yang menyenangi okultisme ini sering dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa, Mahar sempat menganggur menunggu nasib menyapanya karena tak bisa ke manapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi, nasib baik menyapanya dan ia diajak petinggi untuk membuat dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang ia tulis di sebuah majalah, dan akhirnya ia berhasil meluncurkan sebuah novel tentang persahabatan.
  • A Kiong : Anak Hokian. Keturunan Tionghoa ini adalah pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya yang agung. Kendatipun pria kecil ini berwajah buruk rupa, ia memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong pada siapapun kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua saling mencintai satu sama lain.
  • Syahdan : Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia pasti yang paling tidak diperhatikan. Misalnya ketika bermain sandiwara, Syahdan hanya kedapatan jadi tukang kipas putri dan itupun masih banyak kesalahannya. Syahdan adalah saksi cinta pertama Ikal, ia dan Ikal bertugas membeli kapur di Toko Sinar Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada A Ling. Syahdan ternyata memiliki cita-cita yang tidak pernah terbayang oleh Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi aktor. Dengan bekerja keras pada akhirnya dia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapatkan peran kecil seperti tuyul atau jin... Setelah bosan, ia pergi dan kursus komputer. Setelah itu ia berhasil menjadi network designer.
  • Kucai : Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Ia menderita rabun jauh karena kurang gizi dan penglihatannya melenceng 20 derajat, sehingga jika ia menatap marah ke arah Borek, maka akan terlihat ia sedang memperhatikan Trapani. Laki-laki ini sejak kecil terlihat bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD Belitong.
  • Borek : Pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga citranya sebagai laki-laki macho. Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong dan Sahara.
  • Trapani : Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya, seperti misalnya ketika mereka akan tampil sebagai band yang dikomando oleh Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton ibunya. Cowok yang bercita-cita menjadi guru ini akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa karena ketergantungannya terhadap ibunya.
  • Harun : Pria yang memiliki keterbelakangan mental ini memulai sekolah dasar ketika ia berumur 15 tahun. Laki-laki jenaka ini senantiasa bercerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3 buah botol kecap ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.
Tokoh-tokoh Lain
  • Bu Muslimah : Bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita lembut ini adalah pengajar pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang paling berharga bagi mereka.
  • Pak Harfan : Nama lengkap K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor. Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah orang yang sangat baik hati dan penyabar meski murid-murid awalnya takut melihatnya.
  • Flo : Bernama asli adalah Floriana, seorang anak tomboi yang berasal dari keluarga kaya. Dia merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang kaya dan sekaligus tokoh terakhir yang muncul sebagai bagian dari laskar pelangi. Awal pertama kali masuk sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan mengambil alih tempat duduk Trapani sehingga Trapani yang malang terpaksa tergusur. Ia melakukannya dengan alasan ingin duduk di sebelah Mahar dan tak mau didebat.
  • A Ling : Cinta pertama Ikal yang merupakan saudara sepupu A Kiong. A Ling yang cantik dan tegas ini terpaksa berpisah dengan Ikal karena harus menemani bibinya yang tinggal sendiri.

SANG PEMIMPI

Berkas:Sang Pemimpi sampul.jpg
Sang Pemimpi adalah novel kedua dalam tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada Juli 2006. Dalam novel ini Andrea mengeksplorasi hubungan persahabatan dan persaudaraan antara Ikal dan Arai.

Sinopsis
Dalam Sang Pemimpi, Andrea bercerita tentang kehidupan ketika masa-masa SMA. Tiga tokoh utamanya adalah Ikal, Arai dan Jimbron. Ikal- alter egonAndrea Hirata, sedangkan Arai adalah saudara jauh yang yatim piatu yang disebut simpai keramat karena anggota keluarga terakhir yang masih hidup dan akhirnya menjadi saudara angkat dan Jimbron adalah seorang yatim piatu yang terobsesi dengan kuda dan gagap bila sedang antusias terhadap sesuatu atau ketika gugup.
Ketiganya dalam kisah persahabatan yang terjalin dari kecil sampai mereka bersekolah di SMA Negeri Manggar, SMA pertama yang berdiri di Belitung bagian timur. Bersekolah di pagi hari dan bekerja sebagai kuli di pelabuhan ikan pada dini hari, dari ketagihan mereka menonton film panas di bioskop dan akhirnya ketahuan guru mengaji mereka , kisah cinta Arai dan Jimbron, perpisahan Jimbron dengan ikal dan Arai yang akan meneruskan kuliah di Jakarta yang akhirnya membuat mereka berdua terpisah tetapi tetap akan bertemu di Perancis. Hidup mandiri terpisah dari orang tua dengan latar belakang kondisi ekonomi yang sangat terbatas namun punya cita-cita besar , sebuah cita-cita yang bila dilihat dari latar belakang kehidupan mereka, hanyalah sebuah mimpi.

Tokoh-tokoh
Tokoh Utama
  1. Ikal adalah anak kampung yang miskin, sahabat Arai sekaligus saudara jauh Arai. Ia adalah sprinter di SMAnya, ia menampilkan kebolehannya ketika ia dikejar oleh Pak Mustar dkk.
  2. Arai adalah tokoh sentral dalam buku ini. Menjadi saudara angkat Ikal ketika kelas 3 SD saat ayahnya (satu-satunya anggota keluarga yang tersisa) meninggal dunia. Seseorang yang mampu melihat keindahan di balik sesuatu, sangat optimis dan selalu melihat suatu peristiwa dari kaca mata yang positif. Arai adalah sosok yang begitu spontan dan jenaka, seolah tak ada sesuatupun di dunia ini yang akan membuatnya sedih dan patah semangat.
  3. Jimbron, anak yatim piatu yang diasuh oleh seorang pastur Katolik bernama Geovanny.Laki-laki berwajah bayi dan bertubuh subur ini sangat polos. Segala hal tentang kuda adalah obsesinya, dan gagapnya berhubungan dengan sebuah peristiwa tragis yang memilukan yang dia alami ketika masih SD , dulu ayahnya sekarat di depan matanya maka ia membawa ayahnya dengan sepeda yang lajunya lama sampai di puskesmas ayahnya meninggal di depan matanya dan waktu ditanyai orang-orang di sudah terlanjur gagap karena terlalu banyak menangis sampai tersendat-sendat ia selalu berfikir jika saja waktu itu dia menaiki kuda pasti ayahnya tertolong. Jimbron adalah penyeimbang di antara Arai dan Ikal, kepolosan dan ketulusannya adalah sumber simpati dan kasih sayang dalam diri keduanya untuk menjaga dan melindunginya.
Tokoh Lain
  1. Pendeta Geovanny, ia adalah seorang Katolik yang mengasuh Jimbron selepas kepergian kedua orangtua Jimbron. Meskipun berbeda agama dengan Jimbron, beliau tidak memaksakan Jimbron untuk turut menjadi umat Katolik. Bahkan beliau tidak pernah terlambat mengantar Jimbron pergi ke masjid untuk mengaji. Meski disebut Pendeta, Geovanny yang berdarah Italia ini adalah seorang Pastor.
  2. Pak Mustar M. Djai'din. BA. adalah salah satu pendiri SMA Negeri Manggar. Ia adalah wakil kepala sekolah SMA Negeri Manggar, seorang yang baik dan cukup sabar namun berubah menjadi tangan besi ketika anaknya sendiri justru tidak diterima masuk ke SMA tersebut karena NEMnya kurang 0,25 dari batas minimal. Terkenal dengan aturan-aturannya yang disiplin dan hukuman yang sangat berat. Namun sebenarnya beliau adalah pribadi yang sangat baik dan patut dicontoh.
  3. Pak Drs. Julian Ichsan Balia; Kepala Sekolah SMA Negeri Manggar. Laki-laki muda, tampan, lulusan IKIP Bandung yang masih memegang teguh idealisme. Ia mengajar di bidang seni.
  4. Nurmala; Zakiah Nurmala binti Berahim Mantarum,gadis pujaan Arai sejak pertama kali Arai melihatnya. Nurmala adalah gadis yang pandai, selalu menyandang ranking 1. Ia juga penggemar Ray Charles dengan lagunya "I Can't Stop Loving You" dan Nat King Cole dengan lagunya When I Fall in Love.
  5. Laksmi; gadis pujaan Jimbron. Telah kehilangan kedua orangtuanya dan tinggal serta bekerja di sebuah pabrik cincau. Semenjak kepergian orangtuanya ia tidak pernah lagi tersenyum, walaupun senyumnya amat manis. Ia baru dapat tersenyum ketika Jimbron datang mengendarai sebuah kuda putih milik Capo.
  6. Capo Lam Nyet Pho; Seorang yang memungkinkan berbagai hal sebagai objek untuk bisnisnya. Bahkan ketika PN Timah terancam kolaps, ia melakukan ide untuk membuka peternakan kuda meskipun kuda adalah hewan yang asing bagi komunitas Melayu.
  7. Taikong Hamim; Guru mengaji di masjid di kampung Gantung.Dikenal sebagai sosok nonkonfromis dan sering memberlakukan hukuman fisik kepada anak-anak yang melakukan kesalahan.
  8. Bang Zaitun; Seniman musik pemimpin sebuah kelompaok Orkes Melayu. Dikenal sebagai orang yang pernah mempunyai banyak pacar dan hampir memiliki 5 istri. Sebenarnya kunci keberhasilannya dalam percintaan adalah sebuah gitar. Ia pun mengajarkan hal tersebut pada Arai yang sedang mabuk cinta dengan Nurmala.
  9. A Kiun; Gadis Hokian penjaga loket bioskop.
  10. Nurmi; Berbakat memainkan biola, mewarisi biola dan bakat dari kakeknya yang ketua kelompok gambus di Gantung. Nurmi adalah tetangga Arai dan Ikal, seumuran, dan dia adalah gadis yang sangat mencintai biola.
  11. Pak Cik Basman; Seorang tukang sobek karcis di sebuah bioskop di Belitong.
  12. A Siong; Pemilik toko kelontong tempat Ikal dan Arai berselisih tentang penggunaaan uang tabungan
  13. Deborah Wong; Istri A Siong dan ibu dari Mei Mei. Perempuan asal Hongkong yang tambun dan berkulit putih.
  14. Mei Mei; Gadis kecil anak Deborah Wong.

EDENSOR

Berkas:Edensor sampul.jpg
Edensor adalah buku ketiga karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada bulan Mei tahun 2007.
Edensor merupakan buku ketiga dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku berikutnya dan yang terakhir adalah Maryamah Karpov. Edensor masuk nominasi penghargaan nasional sastra KLA (Khatulistiwa Literary Award) tahun 2007.

Sinopsis
Berbeda dengan setting cerita Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi, Edensor mengambil setting di luar negeri saat tokoh-tokoh utamanya, Ikal dan Arai mendapat beasiswa dari Uni Eropa untuk kuliah S2 di Perancis. Dalam Edensor, Andrea tetap dengan ciri khasnya, menulis kisah ironi menjadi parodi dan menertawakan kesedihan dengan balutan pandangan intelegensia tentang culture shock ketika kedua tokoh utama tersebut yang berasal dari pedalaman Melayu di Pulau Belitong tiba-tiba berada di Paris. Mimpi-mimpi untuk menjelajah Eropa sampai Afrika dan menemukan keterkaitan yang tak terduga dari peristiwa-peristiwa dari masa lalu mereka berdua.Dan pencarian akan cinta sejati menjadi motivasi yang menyemangati penjelajahan mereka dari bekunya musim dingin di daratan Rusia di Eropa sampai panas kering di gurun Sahara.

Tokoh-tokoh
  1. Ikal
  2. Arai; Arai Ichsanul Mahidin
Di Pulau Belitung
  1. Weh; Laki-laki pribumi cerdas yang pernah menempuh pendidikan di Mollen Bass Technisce School yang karena menanggung malu menderita burut, akhirnya memilih untuk mengasingkan diri menjadi nelayan dan hidup di perahu.Weh adalah guru untuk Ikal, memberi pelajaran besar untuk mengenal dirinya sendiri.
  2. Mak Birah; Mak Birah adalah dukun beranak yang membantu kelahiran Ikal.
Di Eropa
  1. Dr. Michaela Woodward; Seorang Keynesian, pejabat Uni Eropa yang menjadi penentu akhir beasiswa.
  2. Famke Somers; Penerima besiswa Uni Eropa, mahasiswi Amsterdam School of The Arts yang mendalami street performance yang juga seorang model.
  3. Simon Van Der Wall; Landlord atau pemilik kost tempat Arai dan Ikal singgah sementara di Brussel. Laki-laki dingin yang birokratis.
  4. Pak Toha; laki-laki tua dari Purbalingga yang karena peristiwa 65 menetap di Rumania dan belum pernah kembali ke Indonesia.Sebuah perjumpaan yang tak terduga, saat Arai dan Ikal menjelajah Eropa.
Teman sekelas Ikal
  1. The Pathetic Four terdiri dari Ikal, Monahar Vikram Raj Chauduri Manooj (MVRC Manooj), seorang India; Pablo Arian Gonzales, seorang Mexico; dan Ninochka Stronovsky, seorang perempuan Georgia.
  2. Naomi Stansfield; dedengkot The Brits.
  3. Virginia Sue Townsend; mahasiswa Amerika Serikat ; pesaing utama Naomi Stansfield
  4. Katya Kristanaema; mahasiswa Jerman;yang kemudian sempat menjadi kekasih Ikal.

MARYAMAH KARPOV


Berkas:MaryamahKarpov1.jpg
Maryamah Karpov adalah novel keempat karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada November 2008. Maryamah Karpov merupakan buku terakhir dari Tetralogi Laskar Pelangi dan terdiri dari 2 buku , bagian pertamanya dengan sub judul : Mimpi-Mimpi Lintang. Di buku ini rencananya Andrea akan mengisahkan tentang Arai, Lintang, A Ling, dan beberapa pertanyaan yang belum sempat terjawab di 3 buku terdahulu.
Maryamah Karpov dirilis pada tanggal 28 November 2008 di toko buku MP Book Point, Jakarta, dan beredar secara resmi mulai tanggal 29 November 2008.Launching buku ini mendapatkan expose yang cukup besar dari media massa dan mendapat perhatian banyak dari khalayak pecinta buku terutama oleh penggemar tetralogi Laskar Pelangi. Bahkan ada beberapa pihak yang menganggap antusiasme terhadap perilisan buku Andrea Hirata ini sebagai JK Rowling-nya Indonesia.
Petikan dari buku Maryamah Karpov :
Keberanian dan keteguhan hati telah membawa Ikal pada banyak tempat dan peristiwa. Dengan sepenuh hati, Ikal rela berlayar mengunjungi pulau "Batuan" atau lebih dikenal sebagai pulau tempat para lanun berkumpul dan bersembunyi dari polisi. Ikal bersusah payah ke pulau itu hanya untuk bertemu A Ling, ia tidak peduli akan nyawanya. Keberaniannya ditantang ketika tanda-tanda keberadaan A Ling tampak. Dia tetap mencari, meski tanda-tanda itu masih samar. Dapatkah keduanya bertemu kembali? Novel ini menceritakan semua hal tentang Laskar Pelangi, A Ling, Arai, Lintang, dan beberapa tokoh dalam cerita sebelumnya. Tetap dengan sihir-sihir yang berupa kata-kata dalam bentuk tulisan, Anda akan dibawa Andrea pada kisah-kisah yang menakjubkan sekaligus mengharukan.

GADING-GADING GANESHA

[Gading-6.JPG]Kehidupan manusia dengan segala permasalahan yang muncul di dalamnya adalah suatu hal yang menarik. Tak heran jika seringkali menjadi bahan yang sangat menarik pula ketika dikisahkan dalam sebuah cerita. Apalagi ketika cinta menjadi bumbu utama dalam meramu karya sastra itu, cerita semakin asyik. Salah satunya pada Novel Gading-Gading Ganesha (3G) ini.
Cerita dalam novel ini berawal dari enam anak muda dari berbagai daerah di Indonesia, Slamet (Trenggalek), Poltak (Pematang Siantar), Ria (Padang), Benny (Jakarta), Gun Gun (Ciamis), dan Fuad (Surabaya), yang dipersatukan dalam sebuah persahabatan di kampus Jalan Ganesha, Institut Teknologi Bandung. Bersama-sama mereka mulai mengayunkan langkah dengan penuh idealisme dan cita-cita.
Slamet adalah putra Trenggalek pertama yang sanggup menembus ITB. Dia berangkat ke Bandung dengan kereta api klutuk, kereta api kelas paling murah dan itulah kali pertama dia naik kereta api, bercampur dengan para pedagang, buruh, ayam, pindang, dan telur asin. Kemiskinan tak menyurutkan langkahnya untuk mencapai level pendidikan tertinggi.
Poltak, mahasiswa asal Siantar yang dalam perjalanannya dari daerah asalnya ke Bandung naik bis Lintas Sumatera, berniat akan memperbaiki jalanan yang mirip kubangan kerbau sepanjang Siantar-Merak setelah lulus dari Teknik Sipil ITB.
Ria, gadis Padang jelita yang menjadi bunga kampus, rebutan dari hampir semua orang dan empat sekawan kos yang hanya berani berangan-angan itu, seorang tomboy yang ternyata hatinya sangat lembut dan rapuh. Karena begitu cantik, pandai dan serba berkecukupan, malah tak ada seorangpun yang berani mendekatinya.
Benny, seorang anak mami dari Jakarta yang sekolah ke ITB karena dipaksa kedua orang tuanya, bukan karena kemauannya sendiri. Benny adalah potret seorang anak yang sejak kecil diplot dan dijadikan projek bagi kedua orang tuanya.
Gun-gun, mahasiswa dari Ciamis yang sangat stereotipe sebagai orang Sunda yang merasa berada di comfort zone tanah kelahirannya, dan tidak berniat ke luar dari Bandung apapun yang terjadi. Walau Galunggung dan Tangkuban Perahu meletus beribu kali,Bandung tetaplah tempat berpijaknya.
Fuad asli Surabaya keturunan Arab-Madura, adalah seorang yang sangat percaya diri dan dari sononya memiliki gen keturunan ahli dagang. Sejak hari pertama penerimaan mahasiswa baru, Fuad yakin bahwa di ITB inilah dia mendapatkan muara bagi pengembangan minat politiknya. Fuad yang sangat itungan dan pelit itu kemudian tenggelam dalam eforia politik praktis dan sempat ditangkap dan dipenjara Poltabes, digebuki.
Waktu berlalu dan satu per satu mereka pun lulus. Selepas dari ITB, mereka menjalani kehidupan masing-masing, hingga akhirnya diakhiri dengan pertemuan kembali 25 tahun kemudian dengan satu kesadaran yang kembali mereka temukan. Cita-cita yang melambung tinggi serta harapan yang menggunung dari orang tua masing-masing, saudara dan masyarakat sejenak terlupakan karena kesibukan mencari materi dan survive dalam kehidupan penuh konsumersime.
Dalam pertemuan kembali setelah terpisah 25 tahun tersebut, mereka menghitung kembali bahwa sudah terlalu banyak nikmat diserap, melewati titik nol atau bahkan minus saat mereka masuk ITB, banyak waktu tersia-siakan oleh kesibukan yang self interest dan ternyata tidak banyak karya nyata dan kontribusi mereka berikan ke masyarakat dan kepada bangsa yang telah mensubsidi sekolah mereka.
Sungguh novel yang menyadarkan kita, bahwa kampus tidak hanya tempat menimba ilmu saja, tetapi juga untuk membangun karakter yang tangguh dan pantang menyerah. Suatu hal yang patut ditanamkan bagi semua orang: orang-orang di institusi yang selama ini mendikte kreativitas mahasiswa; mahasiswa yang selama ini selalu apatis; serta orang tua yang sesuka hati memaksakan kehendak.
Walau demikian, tampaknya penulis terlalu memaksakan deskripsi dengan cerita-cerita yang kurang nyambung. Bahkan ada penggalan cerita yang mungkin tidak terlalu penting dimasukkan dalam novel ini. Selain itu, alur bolak-balik yang kurang konsisten mungkin bakal membuat pembaca pemula agak kebingungan. Tapi kesalahan-kesalahan kecil ini tidak merusak pesan moral yang sungguh luar biasa. Terlebih setelah mengetahui bahwa di tempat kuliahnya kaum intelek (ITB, red) ternyata cinta itu ada.

NEGERI 5 MENARA

Novel itu berjudul Negeri 5 Menara, karangan A. Fuadi, alumni pondok Modern Gontor, HI Unpad, George Washington University, dan Royal Holloway.
Ceritanya dimulai dari ranah Minangkabau, tentang Alif, seorang anak yang ingin menjadi Habibie, namun ibunya justru menginginkan anaknya menjadi sosok seperti Buya Hamka. Dengan ‘setengah hati’ ia pun mengikuti perintah ibunya: belajar di pondok.
Ternyata pilihan ibunya itu tepat, walaupun dalam hati Alif masih tersimpan mimpi untuk belajar di ITB, menjadi seperti Habibie. Di Pondok Madani (PM), Alif banyak mendapatkan banyak teman, ilmu, dan tentunya hal-hal baru yang mungkin tidak akan ia temukan selain di PM. Sambil meraraknya awan, Alif bersahabat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Karena mereka sering berkumpul di bawah menara masjid, maka mereka sering dijuluki Sahibul Menara. Di bawah menara masjid, mereka menatap awan-awan yang menjelma menjadi benua dan negara impian masing-masing. Impian yang tidak hanya ingin mereka jadikan sekadar mimpi.

SANG PENANDAI

“Membaca novel ini, pembaca harus siap-siap memasuki sebuah dunia fantasi, dikuasai oleh panorama samudra. Gerakannya kolosal, tidak merujuk pada pilar sejarah dan geografi yang eksak, dengan plot tak terduga…” (Taufik Ismail)

Terbayangkah anda, seorang anak manusia melarung kenangan-pahit cinta dengan menyusuri puluhan ribu mil samudera selama lebih dari 1513 hari? Jim, seorang pemain biola, tertikam sesal mendalam karena kehilangan Nayla. Dia selalu gagal melupakan kepengecutan membayar janji kepada gadis pujaannya itu.Sang Penandai oleh Tere LiyeDalam selubung rasa putus asa, bersalah, dan tak berharga sebagai lelaki, bertemulah Jim dengan Sang Penandai, pembuat dan penjaga dongeng-dongeng. Dia pun terpandu melaut ke negeri-negeri Timur.
Bersama Armada Kota Terapung di bawah pimpinan Laksamana Ramirez, Jim yatim-paitu yang dibesarkan oleh dermawan kota, si miskin-papa yang hanya pintar memainkan biola, pemuda yang terlalu pengecut untuk melawan takdir hidupnya-mengubah diri menjadi sosok penting dalam ekspedisi ke Tanah Harapan.
Bertempur dengan para perompak legenda perbatasan benua, singgah dan mendaki lereng Puncak Adam, dan menjadi pahlawan dalam perang saudara di negeri Champa, semua dia lalui sembari bergulat dengan hantu masa lalunya. Di ujung kisah, Jim menamatkan pelajaran berharga tentang “menjadi pencinta sejati” dan “berdamai dengan masa lalu“.

BIDADARI-BIDADARI SURGA

Bidadari-bidadari Surga” adalah novel islami yang bercerita tentang kepedihan, penderitaan, suka cita, canda tawa, cinta dan pengorbanan, tumpah ruah di pondok bambu lembah lahambay rumah keluarga mamak Lainuri dan Laisa. Tere Liye, penulis novel ini, menceritakan alur tokoh-tokoh novelnya dengan apik dan sederhana tapi menyentuh. Dengan gaya penceritaan alur mundur dan meloncat-loncat, cerita tetap enak dinikmati.

Bidadari-bidadari Surga oleh Tere LiyePengorbanan tulus tiada tara seorang Laisa. Setelah bapaknya meninggal dicabik2 harimau gunung Klendeng, mamak Lainuri lantas berjuang demi kelangsungan hidup anak2nya. Laisa memutuskan berhenti sekolah dan berjanji dalam hatinya untuk memperjuangkan pendidikan adik2nya hingga mereka sukses.
Dalimunte, Profesor muda yang mengejutkan dunia science dengan penelitiannya “Pembuktian tak terbantahkan Bulan yang pernah terbelah”. Dan penelitiannya tentang badai elektromagnetik antar galaksi. Profesor yang berhasil menciptakan rangkaian kincir air saat umurnya beranjak 12 tahun, sebagai cikal bakal kemakmuran di lembah Lahambay.
Ikanuri dan Wibisana, 2 orang teknisi dan pengusaha sparepart hingga menjual sasis ke Eropa bersaing dengan perusahaan China. Dua bocah yang hampir diterkam siluman gunung klendeng karena saking bebalnya mereka.
Yashinta, si kecil manis yang berubah menjadi peneliti pada lembaga konservasi alam, menjelajah lebih dari 27 gunung di dunia. Ia mendaki, memanjat dan menyelam hingga pedalaman papua. Mungkin jika ia tak melihat berang2 pagi itu bersama kak Laisa, ia tak akan sesukses itu, hingga kuliah s2 di Belanda.
Suatu saat mereka menerima pesan dari mamak Lainuri:
PULANGLAH. Sakit kakak kalian semakin parah. Dokter bilang mungkin minggu depan, mungkin besok pagi, boleh jadi pula nanti malam. Benar-benar tidak ada waktu lagi. Anak-anakku, sebelum semuanya terlambat, pulanglah..”
Kisah perjalanan mereka diceritakan apik dan sederhana tapi menyentuh oleh penulis. Dengan gaya penceritaan alur mundur dan meloncat-loncat, cerita tetap enak dinikmati.
Haru, sedih, tawa, bangga, bergantian saat membaca kisah ini. Saya dibuat menangis oleh penulis saat detik2 kematian Laisa, bersamaan dengan pernikahan Yashinta dan Goughsky, saat Laisa menerjang hujan mencari dokter demi Yashinta. Saat ikanuri mengatakan kau bukan kakak kami.
Romantisme juga disuguhkan dalam cerita ini. Saat Dalimunte dan Cie Hui menikah di lembah strawberry. Saat Yashinta bertengkar dengan Pria setengah-setengah bermata biru keturunan Uzbekisthan. Dan saat 2 sigung bebal, Ikanuri dan Wibisana meminang Wulan dan Jasmine pada hari dengan kata2 yang sama, menikah di hari yang sama, ditambah istrinya melahirkan anak di hari yang sama pula.

REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU

Penulis : Tere Liye
Terbit : Februari 2009
Bahasa : Indonesia
Sinopsis : Membaca Novel ini kita diajak berkelana untuk menyelami kehidupan seseorang yang bernama Rehan yang menjadi tokoh utama di cerita ini.
Sang tokoh di besarkan di sebuah Panti Asuhan selama 16 tahun. Disini dia merasa mendapat perlakuan yang tidak layak dari pengelola panti yang dia anggap sok suci. Setelah masa 16 tahun di Panti Asuhan yang dia anggap sia-sia, Rehan memutuskan untuk pergi. Selepas dari panti Rehan menjalani kehidupan yang tidak menentu, mulai dari emperan terminal hingga ke lapak2 di pinggir rel. Hingga suatu kejadian yang akhirnya memaksa Rehan untuk berjuang bertahan hidup di Ibu kota.

Memulai kehidupannya di Ibu kota, Rehan sempat bernaung di sebuah rumah singgah yang mempertemukannya dengan beberapa teman yang akhirnya disebut sebagai keluarga olehnya. Disini dia berkesempatan memperoleh pendidikan yang nantinya akan menghantarkannya menjadi salah seorang pemilik kerajaan bisnis yang disegani suatu hari kelak.

Dikisahkan pula bagaimana Rehan menemukan cinta sejati nya di sebuah gerbong kereta api sewaktu di perjalanan kembali ke kota asalnya. Dia memutuskan kembali kesana untuk melupakan kenangan pahit bersama Plee yang hidup nya harus berakhir di tiang gantungan. Di kota asal nya inilah Rehan mulai menata hidupnya dengan bekerja sebagai buruh bangunan. Rehan adalah seorang pembelajar yang baik, maka tidak heran dalam waktu singkat dia mampu mendapatkan posisi sebagai kepala mandor di dalam proyek2 yang diikuti nya. Di kota ini juga Rehan memulai dan mengakhiri kehidupan berumah tangga nya dengan seorang perempuan bernama fitri.

Satu kebiasaan Rehan yang tidak pernah berubah adalah melihat rembulan. Mulai dari teras panti asuhan, di atap rumah singgah, di tower air hingga di lantai tertinggi gedung miliknya.

Potongan-potongan kehidupan Rehan yang dikilas balik di novel ini adalah untuk menjawab lima pertanyaan yang terus membayangi nya. Apa saja kelima pertanyaan itu dan bagaimana jawaban-jawaban atas kelima pertanyaan itu.

Semua jawaban Dirangkum Tere Liye dengan sederhana. Kita diajarkan untuk melihat sesuatu diluar sudut pandang kita. Memperkaya pola pikir kita untuk selalu berpikir positif pada Tuhan. Semua hal dalam hidup kita telah Tuhan persiapkan dengan baik. Meski buku ini ditulis dengan alur mundur, tak membuat kita berpikir dua kali untuk membacanya. Hanya harus sedikit jeli. Tere Liye mengemasnya dengan baik, hingga kita dibuat penasaran sampai lembar terakhir buku ini. Bersiaplah kaget dengan kalimat-kalimat bijak yang mengantarkan kita untuk lebih memahami hidup.

Hafalan Shalat Delisa




















Novel tentang bacaan shalat anak 6 tahun dengan latar belakang bencana tsunami ini sangat mengharukan. Nilai keikhlasan dengan halus dijalin pengarangnya ke dalam plot cerita dunia kanak-kanak ini. Saya membacanya dengan rasa sentimental, karena selepas tsunami saya pernah bolak-balik ke Lhok Nga itu. (Taufiq Ismail-Sastrawan)

Gadis kecil itu bermata hijau, berambut pirang, cerdas, lincah dan bernama Alisa Delisa, bocah Lhok Nga berusia 6 tahun yang tinggal bersama Ummi serta ketiga
kakaknya, Cut Fatimah (15) dan si kembar Cut Aisyah – Cut Zahra (12). Ayah mereka bekerja di Kapal Tanker dan pulang setiap 3 bulan sekali, tidak lupa dengan tumpukan oleh2. Dan untuk kepulangannya kali ini, Abi berjanji membawakan Delisa sepeda warna biru. Jika Delisa berhasil menghafal bacaan shalatnya. Sebagai tambahan hadiah dari Ummi, yang sudah menyiapkan kalung berinisial D.

Delisa, gadis kecil berusia 6 tahun yang -karena keadaan- terpaksa dewasa lebih cepat, cobaan-cobaan hidup yang datang serasa runtuh sekaligus menimpanya (menimpa saudara-saudara kita di ujung pulau Sumatra sana). Kehilangan ummi,ke-3 kakanya,teman-temannya, gurunya, rumahnya, lebih dari separuh hidupnya terhempas bersama tsunami. Tapi kepolosan, kesederhanaan, keceriaan itu tetap disana, satu-satunya yang tersisa dari tsunami untuknya selain Abi.

Tapi anak-anak tetaplah anak-anak, tetap dengan naluri bermainnya, tetap dengan kegembiraan membayangkan kalung hadiah hafalan shalatnya dari ummi dan sepeda dari Abi. Meskipun kakinya harus di amputasi karena telah membusuk setelah 7 hari bertahan akibat hempasan tsunami, dia tetap bermain bola bersama teman-temannya memakai kruk untuk menahan kakinya.

Hafalan shalat Delisa hilang begitu saja, padahal ketika gempa dia sedang khusuk menghadap Bu Guru Nur menyetor hafalan sholatnya, demi kalung hadiah Ummi, demi sepeda hadiah Abi, demi sebatang coklat dari Ustad Rahman. Hafalan itu juga yang membuat Delisa sedih, karena setelah 3 bulan tak juga diingatnya. Susaaah sekali, semua rasanya pergi menguap bersama tsunami, walaupun setiap hari dibacanya buku bacaan sholat itu. Sampai suatu ketika ditemukannya ilmu itu, ikhlas.

Hati yang ikhlas, hati yang tulus, hati yang berharap hadiah hanya dari Allah, sebaik-baik pemberi hadiah. Delisa hanya ingin shalat! tanpa berharap Bu Guru Nur memberinya surat kelulusan, tanpa Ustad Rahman memberinya coklat atau Ummi memberinya kalung atau Abi membelikan sepeda. Delisa hanya ingin shalat! dan kini bacaan shalat itu seperti berbicara kepada Delisa, ia bisa bisa berdoa lebih baik, mendoakan Kan Fatimah, mendoakan kak Zahra, mendoakan Kak Aisyah, mendoakan Ummi. Ah, bocah kecil itu...


Beberapa bulan lalu ketika menghadapi masalah berat yang seringkali memporak-porandakan kondisi fisik dan batin, sahabat saya meminjamkan novel “Hafalan Shalat Delisa” ini. Saya langsung membaca dan hanyut dalam nuansa religi didalamnya yg sarat akan makna, pesan moral, dan sangat menyentuh jiwa hingga ke dalam sisi hati yang terdalam. Berulang kali membacanya, selalu saja air mata ini dibuat tumpah ruah saking terharunya. Hhmm, SUBHANALLAH… sebuah kisah yg membuat saya sangat malu, dimana Delisa yg berumur 6 tahun itu saja bisa bersikap begitu dewasa ketika menghadapi ujian besar seperti itu. Lha saya, yg mendapat ujian tidak seujung kuku hampir2 saja tidak sabar dan ikhlas menghadapi semuanya.